IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan, produk-produk berlabel halal dari Indonesia banyak diincar oleh negara lain, salah satunya Jepang.
Apalagi, Jepang yang bukan merupakan negara Islam, kini sedang mengembangkan wisata ramah muslim. Sehingga, akan menghadapi tantangan dalam menemukan makanan dan barang bersertifikasi halal.
Oleh karena itu, negara seperti Jepang memerlukan produk-produk dari Indonesia yang telah berlabel halal.
“Saya lihat di luar negeri, di diaspora kita, di beberapa tempat, di Jepang juga ada, di daerah-daerah lain juga mereka memerlukan produk-produk berlabel halal dari Indonesia,” ungkap Wapres saat menghadiri acara Sarasehan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/8/2023).
Wapres pun mengatakan, saat ini Indonesia telah memiliki Global Halal Hub di bawah Bank Indonesia (BI). Global Halal Hub ini sebagai strategi pengembangan ekosistem halal serta untuk meningkatkan pemasaran ekspor produk halal khususnya UMKM ke pasar global, serta sebagai upaya menuju Indonesia pusat produsen halal dunia 2024.
“Oleh karena itu kita dulu sudah mendirikan yang namanya Global Halal Hub, itu adalah satu lembaga yang memberikan semacam kurasi, bimbingan, bantuan, dan juga memasarkan ke luar negeri khususnya di diaspora seluruh dunia. Sekarang berada di bawah bimbingan Bank Indonesia,” paparnya.
Lebih lanjut, Wapres pun mendorong agar percepatan sertifikasi halal mesti menjadi fokus bersama. “Saya kira tujuannya bukan semata untuk memberi 'label halal' seperti dahulu, melainkan memberi jaminan produk yang halal dan thayyib dikonsumsi bagi masyarakat,” tegasnya.
Pemegang otoritas pemberi sertifikasi halal, kata dia, mempunyai tanggung jawab besar, bahkan dunia dan akhirat. Diketahui, saat ini otoritas pemberi sertifikasi halal di Indonesia dipegang oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah Kementerian Agama (Kemenag).
“Jadi sertifikasi halal itu saya nyebutnya sebagai garansi, garansi dari pemegang otoritas untuk memberi garansi bahwa ini makanan halal, ini tanggung jawabnya besar, yang memberikan garansi itu tanggung jawabnya besar. Oleh karena itu tidak main-main untuk memberikan garansi itu, tanggung jawabnya dunia akhirat,” pungkasnya.
(YNA)