sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Zakat Fitrah hingga Perniagaan, Berikut Cara Perhitungannya 

Syariah editor Tim IDXChannel
15/04/2022 13:59 WIB
KH. Ahmad Kosasih, M.Ag. Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an beri penjelasan terkait perhitungan zakat fitrah hingga perniagaan.
Zakat Fitrah hingga Perniagaan, Berikut Cara Perhitungannya  (Dok.Daarul Quran)
Zakat Fitrah hingga Perniagaan, Berikut Cara Perhitungannya  (Dok.Daarul Quran)

IDXChannel - Zakat adalah salah satu rukun Islam yang mesti dijalankan oleh setiap muslim dan muslimah. Maka, pengetahuan tentang zakat adalah sebuah keniscayaan bagi umat Islam agar dapat menjelankan kewajiban tersebut dengan baik.
 
Dalam Islam, terdapat beragam jenis zakat, di antaranya zakat fitrah, zakat harta (mal), zakat ternak, zakat perniagaan, zakat perusahaan, dan sebagainya. 

Dalam tulisan ini akan dijelaskan tiga zakat yang sering ditunaikan oleh umat Islam: zakat fitrah, zakat mal, dan zakat perniagaan.
 
Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat badan yang wajib dikeluarkan pada Hari Raya Fitri (1 Syawwal) oleh setiap muslim laki-laki, perempuan, besar, kecil, merdeka atau hamba sahaya, bahkan mereka yang tidak memiliki nisab zakat harta. 
Besaran zakat yang wajib dikeluarkan, setiap orang/badan zakatnya satu sha’ yaitu sama dengan sebanyak 2.305 kg (dibulatkan menjadi 2.5 kg) dari beras atau lainnya yang menjadi makanan pokok di masing-masing negeri. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa zakat fitrah dengan menggunakan uang tunai diperbolehkan.
Adapun cara menghitung zakat fitrah dengan uang tunai, besaran nominalnya disesuaikan dengan harga beras atau harga makanan pokok di wilayah tempat tinggal masing-masing. 

Jika harga beras di sebuah daerah Rp10.000 perkilo, maka pembayar zakat harus mengeluarkan uang sebesar Rp25.000 untuk satu orang. Jika dalam satu keluarga terdapat empat orang, maka mereka mesti membayar zakat fitrah sebesar Rp25.000 x 4 = Rp. 100.000.
Waktu mengeluarkan zakat fitrah lebih utama sebelum salat ‘Ied, tapi boleh dikeluarkan semenjak permulaan bulan Ramadan sebagai ta’jil atau mendahulukan pembayaran sebelum waktunya.

Zakat Mal
Secara bahasa, kata ‘mal’ berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah harta atau kekayaan. Dengan begitu, secara istilah, zakat mal berarti zakat yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat atas segala jenis harta yang dimilikinya dan tidak bertentangan dengan syariat Islam dalam memperolehnya.
Zakat mal tidak mesti ditunaikan oleh setiap umat Islam. Hanya orang-orang tertentu yang memenuhi syarat saja yang wajib mengeluarkan zakat mal. Adapun syarat-syarat tersebut antara lain: 1) harta tersebut dimiliki secara penuh; 2) hartanya dapat berkembang; 3) mencapai jumlah tertentu (nisab); 4) harta lebih dari jumlah kebutuhan pokok; 5) harta bebas dari hutang. Jika harta yang dimiliki tidak mencapai nisab ketika dikurangi dengan hutang, maka ia tidak wajib zakat mal; dan 6) harta tersebut ada dalam waktu kepemilikan satu tahun.
Untuk besaran harta yang mesti dizakati (nisab), jika seseorang memiliki harta minimal setara dengan 85 gram emas dalam satu tahun, maka ia wajib mengeluarkan zakat mal. 

Adapun besaran zakat yang wajib dikeluarkan adalah sebesar 2,5% dari jumlah harta yang dimiliki. Adapun cara menghitung zakat mal sebagai berikut: 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement