Jumlah harta selama satu tahun x 2,5% = zakat yang wajib dibayar
Berikut contoh kasus zakat mal. Jika seseorang memiliki harta sebanyak Rp. 100.000.000 dan harga emas ketika itu adalah Rp. 1.000.000 pergram, maka ia wajib mengeluarkan zakat mal.
Rp. 100.000.000 x 2,5% = Rp. 2.500.000
Zakat Perniagaan
Harta perniagaan ialah barang-barang yang disiapkan untuk diperjualbelikan demi mendapatkan keuntungan. Harta perniagaan ini meliputi alat-alat, barang-barang, pakaian, makanan, perhiasan, binatan, tumbuhan, tanah, rumah, dan barang-barang lain baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Harta perniagaan tersebut wajib dizakati dengan syarat-syarat seperti pada zakat emas dan perak.
Sedangkan, perumahan yang dijadikan hunian oleh pemiliknya atau tempat kerjanya seperti tempat dagang dan tempat industri, kendaraan yang digunakan sebagai alat transportasi, semua itu tidak ada kewajiban zakat di dalamnya.
Tahun perniagaan dihitung dari mulai berniaga. Pada tiap-tiap akhir tahun perniagaan dihitunglah harta perniagaan itu, apabila cukup satu nisab maka wajib dikeluarkan zakatnya, meskipun di pangkal tahun atau di tengah tahun tidak cukup satu nisab. Sebaliknya, kalau di pangkal tahun cukup satu nisab namun karena terjadi kerugian di akhir tahun sehingga tidak cukup lagi satu nisab, maka dalam hal ini tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Jadi perhitungan akhir tahun perniagaan itulah yang menjadi ukuran sampai atau tidaknya satu nisab.
Adapun nisab harta perniagaan adalah sebesar 85 gram emas. Pada akhir tahun perniagaan muzakki atau pedagang menghitung barang-barang perniagaannya dengan harga penjualan saat itu dan menjumlahkannya dengan keuntungan dari perniagaan itu kemudian dikeluarkan dari padanya 2,5% sebagai zakatnya.
Oleh KH. Ahmad Kosasih, M.Ag. Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an
(IND)