IDXChannel - Alibaba Group Holding Ltd bakal menjadi perusahaan teknologi China dengan pendanaan terbesar. Hal itu sejalan dengan melonjaknya permintaan modal di tengah persaingan yang semakin ketat di bidang kecerdasan buatan (AI).
Perusahaan teknologi bakal menghimpun pendanaan senilai USD3,17 miliar dalam penawaran obligasi konversi tanpa kupon yang akan menjadi yang terbesar tahun ini.
Obligasi perusahaan e-commerce China itu jatuh tempo pada 2032 dan akan dikonversi menjadi American Depositary Receipt (ADA), menurut ketentuan kesepakatan yang dilihat oleh Bloomberg News.
Investor telah menyatakan minat beberapa kali lipat dari jumlah penawaran, menurut sumber yang mengetahui masalah ini. Perusahaan berencana untuk menetapkan harga obligasi tersebut dengan premi konversi 31,25 persen, yang berarti obligasi tersebut hanya dapat dikonversi menjadi saham jika saham Alibaba naik sebesar jumlah tersebut sejak penutupan perdagangan Kamis.
Saham Alibaba naik 0,4 persen dan ditutup pada 143,30 dolar Hong Kong pada Kamis.
Hasil dari konversi obligasi Alibaba akan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk meningkatkan skala pusat datanya, meningkatkan teknologi, dan memperluas operasi perdagangan internasional, sebagaimana ditunjukkan dalam perjanjian tersebut.
Perusahaan yang berbasis di Hangzhou itu mengatakan awal tahun ini akan menghabiskan USD53 miliar selama tiga tahun untuk infrastruktur AI seperti pusat data dalam upaya ambisius untuk menjadi pemimpin AI.
“Alibaba sedang bermain jangka panjang, mengumpulkan modal murah, melindungi nilai dari dilusi, dan menggandakan pertumbuhan,” kata wakil presiden pertama di Yan Yun Family Office (HK), Ravi Wong, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (11/8/2025).
“Patut diperhatikan bagaimana investasi ini menghasilkan akselerasi pendapatan,” lanjutnya.