Raksasa Teknologi China Berebut Pendanaan
Adapun Alibaba bersaing ketat untuk mendapatkan konsumen China, terutama dengan Meituan dan JD.com Inc. Awal pekan ini, Alibaba berkomitmen memberikan insentif tambahan sebesar 1 miliar yuan untuk meningkatkan lalu lintas ke salah satu layanan daring terpopulernya.
Hasrat besar terhadap uang tunai di antara raksasa teknologi China merupakan tanda persaingan yang sengit di sektor ini, di mana perusahaan-perusahaan menggelontorkan miliaran dolar ke dalam komputasi awan, AI, dan bahkan layanan pesan-antar makanan.
Awal pekan ini, raksasa teknologi China lainnya, Baidu Inc., meraup 4,4 miliar yuan (USD618 juta) dari penawaran obligasi dim sum, menyusul penerbitan 10 miliar yuan pada Maret.
Sementara itu, Tencent Holdings Ltd. sedang mempertimbangkan penawaran obligasi publik pertamanya dalam empat tahun dengan penjualan obligasi yuan luar negeri paling cepat bulan ini. Meituan juga sedang menjajaki potensi penawaran obligasi dim sum.
Langkah-langkah penggalangan modal di sektor ini juga menggarisbawahi persaingan AI global yang sudah sangat panas dan semakin intensif. Mitra produksi chip Nvidia Corp, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, melaporkan pertumbuhan penjualan yang sehat pada Agustus awal pekan ini.
Sementara Oracle Corp memberikan prospek yang agresif untuk bisnis cloud-nya. Pekan lalu, saham Broadcom Inc juga melonjak setelah muncul berita bahwa mereka mendapatkan pesanan besar untuk OpenAI dengan total lebih dari USD10 miliar.
"Optimisme bahwa meningkatnya permintaan AI akan menghasilkan peningkatan pendapatan yang signifikan di perusahaan-perusahaan komputasi awan China masih keliru," ujar analis di Bloomberg Intelligence, Robert Lea.
"Oleh karena itu, kami memperkirakan perang harga dan melonjaknya biaya energi akan membuat sektor komputasi awan China yang terfragmentasi tetap merugi selama tiga tahun ke depan," sambungnya.
Penjualan obligasi di Asia yang dapat dikonversi menjadi saham telah melonjak pada 2025 dan menuju titik tertinggi dalam beberapa tahun. Instrumen ini menawarkan cara yang lebih murah untuk mengumpulkan dana tunai daripada utang tradisional, terutama karena suku bunga yang tinggi dan reli saham menciptakan kondisi yang tepat bagi sektor pasar ini untuk berkembang.
China Pacific Insurance (Group) Co, juga memasuki pasar obligasi konversi dengan mengumpulkan dana sebesar USD2 miliar dari instrumen tersebut.
Alibaba mengumpulkan dana sebesar USD5 miliar dalam bentuk obligasi konversi tahun lalu, sebuah rekor penerbitan obligasi dalam denominasi dolar oleh perusahaan Asia pada saat itu.
Pada Juli, Alibaba berhasil mengumpulkan dana sebesar 12 miliar dolar Hong Kong dari penjualan obligasi yang dapat ditukar dengan saham salah satu unitnya, Alibaba Health Information Technology Ltd.
Obligasi terbaru Alibaba ini memberikan masa berlaku 90 hari bagi penerbit obligasi tersebut sejak tanggal penetapan harga.
Lonjakan penggalangan dana ini juga menjadi keuntungan besar bagi para bankir investasi.
Barclays Plc, Citigroup Inc, HSBC Holdings Plc, JPMorgan Chase & Co, Morgan Stanley, dan UBS Group AG sedang mengerjakan penawaran terbaru dari Alibaba.
BNP Paribas SA, Deutsche Bank AG, dan Mizuho Securities Co juga turut membantu, menurut ketentuan kesepakatan yang dilihat oleh Bloomberg.
(Febrina Ratna Iskana)