IDXChannel – Sebagian masyarakat belum mengetahui apa beda lensa blue ray dan photochromic yang seringkali digunakan untuk lensa kacamata.
Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan ini jenis lensa kacamata semakin berkembang. Di antara banyaknya jenis lensa yang ada, lensa photochromic dan blue ray menjadi favorit banyak orang.
Lantas, apa beda lensa blue ray dan photochromic? Agar tidak salah menggunakannya, IDXChannel mengulas perbedaan kedua jenis lensa ini sebagai berikut.
Perbedaan Lensa Blue Ray dan Photochromic
Lensa blue ray atau blue light filter merupakan jenis lensa yang dirancang khusus untuk melindungi mata dari sinar biru yang dipancarkan oleh layar elektronik, seperti komputer, smartphone, dan tablet. Sinar biru adalah jenis cahaya berenergi tinggi yang berasal dari perangkat digital dan dapat menyebabkan ketegangan mata digital, kelelahan, dan bahkan gangguan tidur.
Lensa ini memiliki beberapa fungsi utama antara lain sebagai berikut.
- Mengurangi Paparan Sinar Biru
Lensa ini memiliki fungsi utama untuk menyaring sebagian besar sinar biru dari perangkat digital untuk mengurangi ketegangan pada mata.
- Mencegah Kelelahan Mata
Menggunakan lensa blue light saat bekerja di depan layar dalam waktu lama dapat mengurangi ketegangan mata, sakit kepala, dan masalah terkait fokus.
- Melindungi Kesehatan Mata Jangka Panjang
Paparan jangka panjang terhadap sinar biru dapat meningkatkan risiko kerusakan retina, jadi lensa ini membantu melindungi kesehatan mata dalam jangka panjang.
Lensa blue ray ideal digunakan untuk orang-orang yang kesehariannya lekat dengan aktivitas di depan layar digital, seperti pekerja kantoran, gamer, dan lain-lain. Selain itu, lensa blue ray juga berguna untuk mencegah gangguan tidur karena sinar biru dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang mempengaruhi siklus tidur.
Sementara itu, lensa photochromic atau dikenal juga sebagai lensa transisi atau auto-tinting lenses adalah lensa yang dapat berubah warna secara otomatis berdasarkan tingkat paparan sinar ultraviolet (UV). Ketika berada di bawah sinar matahari, lensa ini menjadi lebih gelap, sementara di dalam ruangan atau di bawah pencahayaan normal, lensa kembali bening.
Anda mungkin pernah mendapati seseorang yang kacamatanya berubah gelap ketika di luar ruangan tapi kembali transparan ketika berada di dalam ruangan. Nah, itulah kacamata yang menggunakan lensa photochromic.
Dengan menggunakan lensa photochromic, lensa tersebut akan melindungi mata dari paparan sinar UV A dan UV B yang berisiko menyebabkan gangguan pada kesehatan mata. Beberapa fungsi utama lensa photochromic antara lain sebagai berikut.
- Menyesuaikan Intensitas Cahaya
Salah satu fungsi utama dari lensa photochromic adalah menyesuaikan intensitas cahaya. Lensa ini secara otomatis menjadi gelap di bawah sinar matahari dan bening di dalam ruangan.
- Perlindungan dari Sinar UV
Lensa photochromic juga berfungsi untuk memberikan perlindungan penuh dari sinar UV yang berbahaya, baik ketika lensa dalam kondisi terang maupun gelap.
- Fleksibilitas
Lensa ini nyaman untuk penggunaan sehari-hari, terutama bagi orang yang sering berpindah-pindah antara lingkungan indoor dan outdoor.
Lensa photochromic ini sangat ideal digunakan oleh orang yang sering berpindah dari dalam ruangan ke luar ruangan atau sebaliknya. Apalagi, bagi mereka yang tidak ingin mengganti kacamata dari kacamata biasa ke kacamata hitam saat keluar ruangan, kacamata dengan lensa photochromic ini dinilai lebih praktis digunakan.
Itulah ulasan mengenai perbedaan lensa blue ray dan photochromic yang bisa Anda jadikan referensi dalam memilih lensa kacamata yang tepat sesuai kebutuhan Anda.