sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

AS Ancam Jegal Perusahaan Teknologi Eropa, dari Siemens hingga Spotify

Technology editor Wahyu Dwi Anggoro
17/12/2025 16:52 WIB
Amerika Serikat (AS) mengancam akan membalas pembatasan yang dikenakan Uni Eropa terhadap perusahaan Teknologi asal Negeri Paman Sam tersebut.
AS Ancam Jegal Perusahaan Teknologi Eropa, dari Siemens hingga Spotify. (Foto: Inews Media Group)
AS Ancam Jegal Perusahaan Teknologi Eropa, dari Siemens hingga Spotify. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Amerika Serikat (AS) mengancam akan membalas pembatasan yang dikenakan Uni Eropa terhadap perusahaan Teknologi asal Negeri Paman Sam tersebut.

Washington menargetkan perusahaan teknologi terkemuka Eropa, termasuk Accenture Plc, Siemens AG, dan Spotify Technology SA.

“Jika Uni Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa bersikeras untuk terus membatasi, mengurangi, dan menghambat daya saing penyedia layanan AS melalui cara-cara diskriminatif, Amerika Serikat tidak akan punya pilihan selain mulai menggunakan setiap alat yang dimilikinya untuk melawan tindakan-tindakan yang tidak masuk akal ini,” kata Kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) dalam sebuah unggahan media sosial, dilansir dari Bloomberg pada Rabu (17/12/2025).

“Jika tindakan responsif diperlukan, hukum AS mengizinkan pengenaan biaya atau pembatasan pada layanan asing, di antara tindakan lainnya,” katanya.

AS sedang mempersiapkan penyelidikan berdasarkan Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan tahun 1974 yang memungkinkan Washington memberlakukan tindakan balasan perdagangan, termasuk tarif.

USTR menyebutkan beberapa perusahaan Eropa lainnya, termasuk DHL Group, SAP SE, Amadeus IT Group SA, Capgemini SE, Publicis Groupe, dan Mistral AI, yang menurut mereka telah menikmati akses tanpa hambatan ke pasar AS selama bertahun-tahun.

Akhir-akhir ini, Uni Eropa berupaya mengatur raksasa teknologi AS, termasuk Alphabet Inc, Meta Platforms Inc, dan Amazon.com Inc.

Para kritikus regulasi digital Uni Eropa mengatakan bahwa peraturan ketat tersebut memperlambat inovasi teknologi di Benua Biru itu. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement