Wahyu Dwi Anggoro
AS memulai perang dagang dengan China pada awal 2025 dengan mengenakan tarif tinggi dan berbagai pembatasan. Selain perangkat lunak desain chip, AS juga akan mencabut pembatasan ekspor etana dan mesin jet ke China.
Di sisi lain, Beijing diminta untuk melonggarkan pembatasan ekspor mineral penting, bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi berbagai barang elektronik.
Perangkat lunak dari Cadence dan Synopsys digunakan untuk merancang segala hal mulai dari prosesor kelas atas untuk perusahaan seperti Nvidia Corp dan Apple Inc, hingga komponen sederhana seperti komponen pengaturan daya. (Wahyu Dwi Anggoro)
