sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

AS Tuding DeepSeek Jadi Mata-mata Militer China hingga Kendalikan Peredaran Chip

Technology editor M Fadli Ramadan
24/06/2025 16:58 WIB
AS menuding perusahaan kecerdasan buatan AI DeepSeek menjadi mata-mata dalam operasi militer dan intelijen China.
AS Tuding DeepSeek Jadi Mata-mata Militer China hingga Kendalikan Peredaran Chip. (Foto: Inews Media Group)
AS Tuding DeepSeek Jadi Mata-mata Militer China hingga Kendalikan Peredaran Chip. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Amerika Serikat (AS) menuding perusahaan kecerdasan buatan AI DeepSeek menjadi mata-mata dalam operasi militer dan intelijen China. Bahkan perusahaan tersebut dianggap mampu mengatur pengiriman chip semikonduktor ke China ketika ada larangan dari AS.

"Kami memahami bahwa DeepSeek telah dengan sukarela memberikan dan kemungkinan akan terus memberikan dukungan kepada operasi militer dan intelijen China," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Pejabat tersebut menambahkan bahwa tindakan DeepSeek melampaui sekadar menyediakan akses terbuka ke model AI mereka. Termasuk berbagi data pengguna dan statistik dengan sistem pengawasan Beijing.

Kekhawatiran muncul karena hukum di China mengharuskan perusahaan yang beroperasi di negara tersebut untuk memberikan data kepada pemerintah jika diminta. Namun, dugaan bahwa DeepSeek sudah melakukannya secara aktif menimbulkan masalah privasi bagi puluhan juta pengguna di seluruh dunia.

Pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa DeepSeek mengirimkan data pengguna Amerika ke China melalui "infrastruktur backend" yang terhubung ke China Mobile, raksasa telekomunikasi milik negara China.

DeepSeek belum memberikan tanggapan atas tuduhan dari pejabat AS tersebut. Meski mereka juga dituduh menggunakan perusahaan cangkang di Asia Tenggara untuk menghindari larangan ekspor AS dan berusaha mengakses pusat data yang memiliki chip Nvidia canggih, seperti H100, secara jarak jauh.

Chip ini telah dilarang dijual ke China sejak 2022, karena ada kekhawatiran bahwa perangkat tersebut dapat meningkatkan kemampuan militer China dan mempercepat perkembangan AI di sana.

"Kami tidak mendukung pihak-pihak yang telah melanggar kontrol ekspor AS atau yang tercantum dalam daftar entitas AS. Dengan kontrol ekspor saat ini, kami secara efektif keluar dari pasar pusat data China, yang kini hanya dilayani oleh pesaing seperti Huawei," kata juru bicara Nvidia dalam pernyataan tertulisnya.

Seperti diketahui, DeepSeek yang berkantor pusat di Hangzhou menggemparkan dunia teknologi pada Januari lalu. Disebutkan bahwa model penalaran kecerdasan buatannya setara atau lebih baik daripada model terkemuka di industri AS, dengan biaya yang jauh lebih murah.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement