IDXChannel - Pada pidato pembuka sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi G20, Presiden Joko Widodo menekankan arti penting lingkungan digital yang aman dan mengatasi masalah kejahatan siber.
"Hoaks dan perundungan atau kejahatan siber dapat memecah persatuan dan mengancam demokrasi. Kebocoran data akibat kejahatan siber berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi dunia hingga USD5 triliun (sekitar Rp78 triliun) hingga 2024," jelas Jokowi di depan delegasi G20 di Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (16/11/2022).
Selain masalah keamanan digital, Jokowi juga mengungkap fokus yang perlu jadi perhatian negara anggota G20 yaitu pemerataan infrastruktur digital dan literasi digital.
Menurut Jokowi, masalah digital adalah hal vital bagi dunia, karena saat ini tercatat sektor ekonomi digital menyumbang 15,5 persen PDB global. Jokowi menambahkan. dengan teknologi dan kemampuan digital yang mumpuni pun bisa membuka peluang masyarakat kecil menjadi bagian dari rantai pasok global.
Menurut Presiden Joko Widodo, di bawah Presidensi Indonesia, Digital Economy Working Group (DEWG) sudah mulai berjalan. DEWG merupakan elevasi task force yang digagas oleh Indonesia bersama negara G20 lain.
Dalam Presidensi G20 Indonesia, untuk pertama kalinya DEWG membahas tiga isu berkaitan dengan konektivitas digital pascapandemi Covid-19, literasi digital dan keterampilan digital, serta tata kelola digital global. Hasil deliverables Forum FEWG berupa Digital Transformation Expo dan Digital Innovation Network.
"Tahun ini G20 juga mendorong pengembangan stratup potensial melalui Digital Innovation Network," ujar Jokowi seperti dikutip dalam siaran pers Kominfo.
Guna mempercepat transformasi digital, Jokowi juga menyoroti masalah kesetaraan akses digital digital.
"Sebanyak 2,9 miliar penduduk dunia belum terhubung ke internet termasuk 73 persen penduduk negara kurang berkembang. Sekitar 390 juta orang tinggal di wilayah tanpa internet nirkabel. G20 harus dapat memobilisasi investasi untuk membangun infrastruktur digital yang terjangkau bagi semua," jelas Jokowi.