IDXChannel - Pasca Presiden AS Joe Biden meneken UU kontrol ekspor semikonduktor dari AS untuk memperlambat kemajuan teknologi dan militer di Beijing, China, saham sejumlah perusahaan teknologi terbesar di China merosot. Tercatat saham Alibaba Group dan Tencent, serta perusahaan pembuat chip lainnya mengalami penurunan pada hari Senin (10/10) yang dipicu kekhawatiran investor terkait adanya UU baru dari AS tersebut.
Mengutip laman Gadgets Now, pemerintahan Biden menerbitkan UU serangkaian kontrol ekspor, termasuk langkah untuk membatasi China dari pasokan semikonduktor tertentu yang dibuat di mana pun dengan peralatan milik AS.
Serangkaian peraturan tersebut, beberapa di antaranya akan segera berlaku, hal ini dapat menjadi perubahan terbesar mengenai kebijakan AS terhadap ekspor perangkat teknologi ke China sejak 1990-an.
Para ahli mengatakan bahwa aturan baru ini akan berdampak luas, seperti memperlambat upaya China untuk mengembangkan industri chip dan penelitian komersialnya sendiri, serta memajukan penelitian negara yang melibatkan senjata militer, kecerdasan buatan, pusat data, dan banyak hal lain yang memerlukan komputer canggih dan chip kelas atas.
Kontrol itu akan mempengaruhi kontrak utama pembuat chip China – seperti Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) dan Hua Hong Semiconductor Ltd - serta pembuat chip memori terkemuka yang didukung oleh negara seperti Yangtze Memory Technologies Co Ltd (YMTC) dan Changxin Memory Technologies (CXMT).
"Langkah-langkah kontrol itu akan melumpuhkan sektor chip milik China dan akan menggagalkan banyak rencana pertumbuhan dan berpotensi menghambat inovasi di daerah Timur dan Barat," kata Danni Hewson, seorang analis di AJ Bell.
"Kemajuan (pembuatan) perangkat memori akan terbatas karena tidak adanya peluang untuk meningkatkan peralatan, tidak ada peluang untuk memperluas produksi, dan pasar akan hilang," Gu Wenjun, yang memimpin penelitian di konsultan ICWise berbasis di Shanghai, menulis dalam sebuah catatan penelitiannya.
Pemblokiran pasokan peralatan untuk produksi chip kelas atas juga berdampak pada chip yang lebih sederhana, kata para analis.
Stewart Randall, yang melacak sektor semikonduktor China di konsultan Intralink yang berbasis di Shanghai, mengatakan bahwa untuk membuat chip NAND, digunakan peralatan yang sama yang juga telah digunakan untuk memproduksi produk NAND dengan 128 lapisan sekaligus alat yang juga dapat memproduksi NAND yang lebih sederhana dengan 64-lapisan.
Juru bicara kementerian luar negeri China, Mao Ning, pada hari Sabtu menyebut langkah tersebut sebagai penyalahgunaan tindakan perdagangan yang dirancang untuk memperkuat "hegemoni teknologi" dari Amerika Serikat.
Untuk pembuat chip AI canggih - Nvidia Corp dan Advanced Micro Devices Inc - yang merupakan salah satu vendor utama yang memasok alat ke China, harga sahamnya masing-masing turun sekitar 3 persen.
"Bagi Nvidia peraturan itu ada diwaktu yang tidak tepat karena perusahaan sudah menghadapi periode yang sangat menantang karena rantai pasokan dan permintaan yang melambat untuk konsol game," kata Susannah Streeter, seorang analis di Hargreaves Lansdown.
Adanya penurunan drastis dalam saham teknologi menyebabkan pasar China turun pada perdagangan pertama pasca liburan hari Senin.