sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Blackstone Batal Akuisisi Bisnis TikTok di AS

Technology editor Rahmat Fiansyah
20/07/2025 12:05 WIB
Blackstone batal mengakuisisi unit bisnis TikTok di Amerika Serikat (AS) setelah mundur dari konsorsium.
Blackstone batal mengakuisisi unit bisnis TikTok di Amerika Serikat (AS) setelah mundur dari konsorsium. (Foto: iNews Media Group)
Blackstone batal mengakuisisi unit bisnis TikTok di Amerika Serikat (AS) setelah mundur dari konsorsium. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Blackstone batal mengakuisisi unit bisnis TikTok di Amerika Serikat (AS). Private equity raksasa tersebut keluar dari konsorsium yang tertarik mengakuisisi penyedia platform berbagi video tersebut.

Kabar ini mengejutkan sekaligus menciptakan ketidakpastian di tengah ketegangan antara AS-China. Rencana akuisisi TikTok menjadi perhatian utama kedua negara.

Dikutip dari Reuters, Minggu (20/7/2025), Blackstone awalnya tertarik mengambil minoritas saham dalam kesepakatan yang diokestrasi Presiden Donald Trump. Konsorsium itu dipimpin oleh Susquehanna International Group dan General Atlantic.

Gabungan perusahaan ini muncul sebagai kandidat terkuat untuk dalam kesepakatan di mana 80 persen saham dikuasai investor saham. Sementara sisanya tetap dipegang oleh ByteDance, pemilik TikTok.

Sementara Blackstone menolak berkomentar atas kabar ini. Adapun TikTok tidak segera merespons.

Presiden Trump sebelumnya memerintahkan ByteDance untuk mendivestasikan saham TikTok yang beroperasi di AS. Namun, tenggat waktu alias deadline pelepasan ini kerap molor sehingga menciptakan ketidakpastian bagi investor.

Pada Juni 2025, Trump meneken Keputusan Presiden untuk ketiga kalinya yang memperpanjang tenggat waktu ByteDance untuk menjual TikTok atau aplikasi itu akan dilarang di AS. Tenggat waktu itu dimundurkan menjadi 17 September 2025 di mana tenggat pertama kali ditetapkan 19 Januari 2025 oleh Kongres.

Langkah perpanjangan tersebut menuai kritik. Sejumlah anggota Kongres AS menyatakan bahwa pemerintahan Trump secara sengaja mengabaikan hukum dan keamanan nasional terkait kontrol China atas TikTok.

Terkait tekanan itu, ByteDance juga mengeksplorasi berbagai opsi, termasuk melepas atau merestrukturisasi operasionalnya di AS. TikTok menjadi aplikasi media populer di AS dengan pendapatan pada kuartal I-2025 mencapai USD34 miliar dan telah melampaui pendapatan Meta.

Sejumlah konsorsium tertarik dengan peluang ini. Konsorsium lain yang terlibat yakni KKR, Oracle, dan Andreesen Horowits. Sementara pesaing lainnya tidak diketahui.

Jika akuisisi ini disepakati, maka TikTok AS akan dikuasai oleh perusahaan patungan (joint venture) antara investor Amerika dan ByteDance. Namun, langkah Blackstone mundur menambah kompleksitas masalah ini.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement