Kesuksesan BYD sebagai raksasa EV global dalam beberapa tahun terakhir didorong oleh ekspansi agresif dan peluncuran model baru yang terjangkau. Namun, insentif harga terbaru—yang menurunkan harga model termurah menjadi 55.800 yuan (Rp127 juta)—memicu aksi jual saham otomotif China dan memaksa kompetitor menerapkan potongan harga.
Survei Asosiasi Dealer Otomotif China pada Mei mengungkapkan stok dealer BYD mencapai 3,21 bulan, tertinggi di antara merek lokal, sementara rata-rata industri hanya 1,38 bulan.
Laporan media pemerintah pada bulan lalu mencatat setidaknya 20 toko BYD di provinsi timur Shandong tutup atau sepi pelanggan, menggambarkan tekanan pada jaringan distribusi.
Dalam lima bulan pertama 2025, BYD mencatat penjualan 1,76 juta kendaraan. Sekitar 20 persen di antaranya diekspor.
(Ahmad Islamy Jamil)