M Fadli Ramadan
Ini membuktikan bahwa kendaraan listrik berbasis baterai cocok digunakan berbagai medan.
“Sejauh ini tidak ada masalah, penggunaannya untuk mengangkut batu bara dari tambang ke pabrik. Jalannya juga sudah bagus, dan muatannya juga cukup ringan, karena batu bara kan tidak seberat nikel yang masih campur batu,” ujarnya.
“Tapi kedepannya kita juga akan coba riset untuk truk listrik ini kita coba di tambang nikel langsung. Tapi ini perlu kita perhitungkan lagi karena jalur di pertambangan nikel itu masih berbatu, khawatir melukai baterai. Itu kan komponen utama, dan paling mahal,” sambungnya.
Untuk saat ini, Rosyid menegaskan Motor Sights belum berencana untuk memasarkan truk listrik heavy duty. Namun, ada rencana untuk membangun fasilitas untuk merakit truk listrik secara lokal untuk menekan harga jualnya.
“Kendala saat ini ada di impor truk heavy duty ini kan masih cukup tinggi, tidak seperti mobil penumpang. Untuk itu, kita berencana untuk merakit truk listrik ini secara lokal. Jadi itu target jangka panjang kita,” ungkapnya.
(SLF)
