IDXChannel - Kementerian Pengembangan Digital Rusia dan di pasar elektronik, menulis bahwa pemerintah China telah melarang pasokan prosesor Loongson ke negara federasi Rusia.
Kabar yang disampaikan salah satu sumber dari harian bisnis Kommersant (melalui Tom's Hardware) menyebut alasan pelarangan ekspor chip ke Rusia tidak ada hubungannya dengan invasi Ukraina, melainkan lebih karena China membutuhkan pasokan lebih banyak untuk dalam negeri, terutama di industri militer.
Dampak jangka pendek dari larangan tersebut kemungkinan tidak akan terlalu besar, tetapi dapat memiliki implikasi besar jika Rusia kehilangan akses impor CPU Intel dan AMD yang tiba melalui negara lain.
"Meskipun perusahaan Rusia tidak bergantung pada pasokan prosesor China secara signifikan, dalam kasus pemblokiran hipotetis 'impor paralel', mereka berharap untuk beralih ke solusi Loongson," kata seorang sumber, dikutip dari Techspot, Kamis (15/12).
Selain China, banyak perusahaan dari negara lain yang menangguhkan ekspor ke Rusia setelah perang Ukraina untuk mematuhi sanksi ekonomi.
Diketahui, beberapa impor chip Rusia juga berasal dari China, meskipun 40 persen di antaranya mungkin sudah tak berlaku.
Kebijakan China juga mungkin didasari karena adanya pembatasan ekspor chip oleh AS. Dan untuk menjaga pasokan, China pun menyimpan stok CPU Loongson 12nm untuk negaranya sendiri, terutama jika kapasitas produksi terbatas.