Baterai LFP pada Wuling Air ev berkapasitas 26,7 kWh untuk varian Long Range dan 17,3 kWh untuk tipe Standar Range dan Lite. Sementara baterai LFP Wuling BinguoEV memiliki kapasitas 31,9 kWh versi 333 km dan 37,9 kWh pada tipe 410 km.
Kemudian ada Chery Omoda E5 yang menggunakan baterai LFP berkapasitas 61kWh. Tersedia pengisian AC maksimal 9,9 kW serta fast charging atau DC hingga 80 kW. Proses pengisian baterai dari 30-80 persen diklaim dapat dilakukan dalam waktu 28 menit.
Berikutnya adalah BYD yang menggunakan baterai LFP hasil produksi sendiri yang disebut Blade Battery pada hampir seluruh kendaraan listrik buatan mereka. Bahkan, Omoda E5 menggunakan baterai LFP buatan BYD yang membuat ongkos produksi lebih murah dan baterai lebih tahan lama.
Saat meluncur secara resmi di Indonesia, Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pasifik, mengatakan baterai yang diproduksi oleh BYD sudah menggunakan bahan baku yang aman.
"Pertama kita punya lifetime dalam baterai karena BYD pakai yang LFP. Ini salah satu yang bahan baku yang aman saat ini. BYD sebetulnya hadir dari bisnis baterai, kita sudah lakukan riset atau analisa seluruh bahan baku untuk bikin baterai," kata Liu di Jakarta, belum lama ini. (NIA)