Raden Yusuf
IDXChannel - Belakangan ini sistem chatbot ChatGPT tengah menjadi perbincangan publik. Karena, sistem buatan perusahaan kecerdasan buatan asal Amerika Serikat, OpenAI tersebut, memiliki kemampuan yang mengagumkan.
ChatGPT bisa memberikan sejumlah informasi ke penggunanya dengan bahasa yang sangat natural. Hal itu karena OpenAI melatihnya dengan data pembelajaran penguatan yang didasari pada arsitektur GPT-3.5.
Adanya teknologi Natural Language Processing (NLP), membuat ChatGPT bisa memahami serta membuat teks dalam bahasa sehari-hari. Bahkan, bukan hanya bahasa umum sebuah negara, tapi juga bisa mengerti bahasa daerah.
Melihat kemunculan ChatGPT yang menggemparkan dunia, Pengamat Teknologi dan Informatika (TI) Heru Sutadi mengatakan, bahwa chatbot berbasis Artificial Intelligence (AI) sangat menarik, karena bisa menarik perhatian masyarakat dalam waktu singkat.
Namun, menurut Heru, ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi, karena ChatGPT masih memiliki banyak kekurangan. Seperti halnya ada sejumlah pertanyaan yang belum bisa dijawab.
"Cukup menarik ChatGPT karena banyak didownload masyarakat dunia hanya dalam waktu singkat. Tapi memang meski berbasis AI, CHAT GPT perlu lebih dicerdaskan karena banyak juga yang belum bisa dijawab atau diketahui ChatGPT bila ada pertanyaan dari pengguna," ujar Pengamat TI Heru Sutadi saat dihubungi MNC Portal.
Karena kecanggihannya, Heru juga menjelaskan, bahwa ChatGPT berpotensi untuk membawa kemajuan di industri teknologi, asalkan fungsinya terus ditingkatkan.
"Kita akan lebih ke depan, tapi fungsinya dan kecerdasannya bisa ditingkatkan atau tidak? Sebab, kalau fungsi crawling kan google juga bisa dapat informasi lebih banyak dari ChatGPT, kelebihannya hanya pada faktor penyarian yang seperti menyarikan dari database yang ada," tutur Heru.
Perihal ChatGPT sendiri, raksasa teknologi Microsoft, dikabarkan akan menggunakan teknologi dengan kecerdasan buatan tersebut, untuk meningkatkan kualitas mesin pencari milik mereka yakni Bing.
Hadirnya chatbot tersebut menjadi ancaman terbesar untuk Google, terhadap dominasinya di sektor mesin pencari. Dengan begitu, persaingan mesin pencari pun akan semakin ketat.
Seperti yang dilansir dari BBC, CEO Microsoft Satya Nadella mengklaim, bahwa teknologi ChatGPT siap mengubah 'sifat' pencarian online dan interaksi dengan banyak software lainnya.
"Teknologi ini akan mengubah hampir semua kategori software yang kita kenal," ucap Nadella.
Bing saat ini bisa menanggapi permintaan pencarian dengan jawaban yang lebih rinci, tidak hanya tautan ke situs web saja.
Para pengguna pun bisa mengobrol atau berdiskusi dengan bot, guna menyesuaikan pertanyaan mereka agar lebih baik. Jawaban yang lebih kontekstual akan ditambahkan bagian kanan halaman pencarian.
Mengenai Bing yang merupakan mesin pencari besutan Microsoft, Heru Sutadi menjelaskan, bahwa mesin pencari tersebut terbilang biasa saja. Karena itulah Bing sepi dari peminat. Terlebih menurutnya Google masih jauh lebih unggul dari berbagai faktor.
"Bing kurang peminat, dan data yang bisa didapat dibanding google sangat jauh baik dari sisi kualitas dan kuantitasnya," tutur Heru.
Meski Heru menyebut Bing kurang diminati oleh masyarakat, tapi adanya ChatGPT bisa menambah daya gedor dari mesin pencari tersebut.
"Bisa saja bersaing, meski bing mesin pencari paling lemah, tapi diharapkan ChatGPT angan mendasari kelebihan bing," ucapnya.
Sementara itu, perihal soal keamanan dari ChatGPT, Heru mengatakan, bahwa Chatbot tersebut juga berpotensi ditunggangi oleh peretas. Karena itu, Heru berharap adanya peningkatan keamanan.
"Semua berpotensi ditunggangi peretas. Hal ini jadi tantangan bagi ChatGPT untuk membuktikan layanan yang mereka tawarkan aman," tutupnya.
(DKH)
