Musk bukan satu-satunya di antara para bos mobil di negara-negara Eropa yang khawatir akan ancaman China. Namun, setidaknya ia memiliki beberapa rencana yang dapat direalisasikan.
Awal pekan ini, Tesla dikabarkan memulai produksi crossover baru pada 2025 yang diberi kode Redwood. Mobil ini akan masuk dalam segmen entry-level atau ditujukan kepada pembeli baru dengan menggunakan platform anyar yang akan memangkas biaya produksi.
Dikabarkan, Tesla akan menjual mobil baru tersebut dengan harga kurang dari USD30 ribu atau setara Rp470 jutaan. Meski memiliki harga murah, tapi mobil listrik ini nantinya akan dibekali dengan teknologi canggih.
Mobil pertama akan dibangun di pabrik Tesla di Texas pada paruh kedua 2025, tetapi produksi kemungkinan akan diperluas ke pabrik-pabrik lain perusahaan di luar AS pada tahun berikutnya.
Peringatan Elon adalah pengakuan yang langka dari pemimpin perusahaan Barat, bahwa China telah menjadi kekuatan dominan dalam industri mobil listrik.
China telah berinvestasi besar-besaran dalam teknologi mobil listrik selama beberapa tahun terakhir, dan berhasil mengembangkan produk yang kompetitif dengan harga terjangkau. (NIA)