“Kemudian sudah melakukan berbagai tes yang diadakan pemerintah, dan bersyukur hasil tes sudah lulus. Jadi pemerintah sudah menyatakan mobil kita ini complience terhadap aturan standard keselamatan di Indonesia,” tuturnya.
“Kalau ditanya apakah ini aman? Dari hasil tes kami meyakini sudah comply dengan aturan di Indonesia,” lanjut Tan.
Dari hasil tesn, Global NCAP mencatat meski keseluruhan bodi stabil saat terjadi benturan, tidak ada fitur seperti electronic stability control, advanced driver assistance system (ADAS), isofix, side airbag, dan knee airbag, mempengaruhi hasil uji tabrak secara keseluruhan.
Alasan Global NCAP memberikan satu bintang pada perlindungan anak karena semua model mobil tidak memiliki sabuk pengaman di tiga titik pada semua posisi. Ini membuat dua boneka dummy terbentur interior mobil.
“Ini adalah hasil yang mengerikan dari Stellantis. PSA (grup yang menaungi Citroen) pernah menjadi pemimpin dalam hal keselamatan, tetapi sekarang sebagai bagian dari grup Stellantis, pabrikan justru mengalami kemunduran yang besar,” ucap Alejandro Furas, Sekretaris Jenderal Global NCAP dalam keterangan resmi.
(NIA)