Perusahan layanan perangkat lunak BeyondTrust Corp membongkar peretasan tersebut bulan lalu. Departemen Keuangan kemudian memberi tahu Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur tentang insiden tersebut dan meminta bantuan dari FBI dan badan intelijen lainnya.
Para investigator menduga peretasan dilakukan kelompok hacker China yang dikenal dengan nama Silk Typhoon dan UNC5221. Para peretas memprioritaskan pengumpulan dokumen dan beroperasi di luar jam kerja normal untuk menghindari deteksi. (Wahyu Dwi Anggoro)