Saat ini, layanan Starlink memang sudah masuk ke kawasan Asia Tenggara, namun baru tersedia di Filipina dan Malaysia. Berdasarkan penelusuran IDXChannel di website resmi Starlink, Indonesia masuk dalam kategori waitlist dengan status ‘Starting in 2024.’
Lantas, berapakah harga tiap jenis layanan internet yang disediakan Starlink untuk pelanggannya di luar negeri? Berikut ini adalah rinciannya.
- Residential (perumahan), USD90-USD120, kecepatan 25-220 Mbps
- Business (perkantoran), USD250-USD1.500, kecepatan lebih dari 220 Mbps
- Roam (portable), USD150-USD200, kecepatan 5-50 Mbps
- Mobility (mobile/bisa digunakan saat perjalanan), USD220, kecepatan 220 Mbps
- Maritime (perkapalan), USD250-USD5.000, kecepatan 220 Mbps
Starlink Residential setara dengan layanan broadband lewat kabel fiber optic yang digunakan rumah tangga pelanggan. Biaya langganan USD90-USD120 USD per bulan setara dengan Rp1,37 juta sampai dengan Rp1,83 juta.
Starlink tidak mengharuskan konsumen menggunakan broadband yang mesti terhubung dengan jaringan kabel fiber optic. Penggunanya hanya perlu meng-instal sendiri perangkat satelit mini di atap rumahnya.
Selain itu, Starlink pun menyediakan opsi mobile plan untuk berlangganan internet. Apabila Starlink masuk ke Indonesia, otomatis penyedia internet via satelit ini akan menjadi pesaing baru provider-provider jaringan internet yang sudah ada di Indonesia.