Jika cukup banyak kabel bawah laut yang gagal di wilayah tertentu, maka seluruh benua dapat terputus satu sama lain, tulis Abdu Jyothi. Terlebih lagi, negara-negara di garis lintang tinggi — seperti AS dan Inggris — jauh lebih rentan terhadap cuaca matahari daripada negara-negara di garis lintang yang lebih rendah. Jika terjadi badai geomagnetik yang dahsyat, negara-negara dengan garis lintang tinggi itulah yang kemungkinan besar akan terputus dari jaringan terlebih dahulu. Sulit untuk memprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki infrastruktur bawah laut, tetapi Abdu Jyothi menunjukkan bahwa pemadaman internet skala besar yang berlangsung beberapa minggu atau bulan terakhir mungkin terjadi.
Sementara itu, jutaan orang bisa kehilangan mata pencaharian. "Dampak ekonomi dari gangguan Internet selama sehari di AS diperkirakan lebih dari 7 miliar dolar AS," tulis Abdu Jyothi dalam makalahnya. "Bagaimana jika jaringan tetap tidak berfungsi selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan?"
Jika tidak ingin mengetahuinya, maka operator jaringan harus mulai menganggap serius ancaman cuaca matahari yang ekstrem karena infrastruktur internet global terus berkembang. Meletakkan lebih banyak kabel di garis lintang yang lebih rendah adalah awal yang baik, kata Abdu Jyothi, seperti mengembangkan tes ketahanan yang berfokus pada efek kegagalan jaringan skala besar.
Ketika badai Matahari besar berikutnya meledak dari bintang, orang-orang di Bumi akan memiliki waktu sekitar 13 jam untuk mempersiapkan kedatangannya.
(SANDY)