M Fadli Ramadan
IDXChannel - Pemerintah belum juga mengeluarkan subsidi motor listrik yang telah dinantikan oleh produsen otomotif dan masyarakat. Hal itu membuat penjualan motor listrik menurun.
Kondisi ini membuat produsen harus mengatur strategi, seperti menghadirkan program menarik. Hal tersebut dilakukan agar stok motor listrik mereka tidak menumpuk di gudang dan transaksi terus berjalan.
Salah satu yang menerapkan strategi tersebut yaitu Honda, yang memberikan potongan harga besar untuk lini model motor listriknya. Untuk Honda EM1 e: terdapat potongan hingga Rp18 juta, sehingga harganya menjadi sekitar Rp22 jutaan dari normalnya Rp40 juta.
Sebelumnya, Honda CUV e: juga mendapat diskon besar hingga Rp35 juta. Motor listrik tersebut hanya dijual Rp19 jutaan dari awalnya Rp50 jutaan, termasuk dua baterai dan dua dock charger yang satunya dibanderol Rp6 jutaan.
"Diskon di level penjualan sepertinya beberapa main dealer masih jalan kan, dan waktu itu kan sebenarnya memang temporary program. Kami ingin memperbanyak pengalaman konsumen menggunakan motor listriknya Honda," kata Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) di Tangerang, Octavianus Dwi, belum lama ini.
Octa mengakui penjualan sepeda motor listrik secara nasional mengalami koreksi sejak tidak ada subsidi Rp7 juta. Namun, dia memproyeksikan hingga akhir tahun penjualan motor listrik bisa menyentuh angka 40.000 unit dari berbagai merek.
"Sejak tidak ada subsidi itu ada sedikit koreksi. Makanya kami dari Honda memberikan beberapa upaya yang lainlah, termasuk tadi (diskon). Kalau ada subsidi bagi konsumen, kami pasti dukung," ujarnya.
Octa juga mengungkapkan penjualan motor listrik Honda alami peningkatan sepanjang tahun ini. Komposisi terbesar ada pada CUV e:, disusul oleh ICON e: yang bisa dicas tanpa lepas baterai, dan EM1 e:
"Komposisi sales mungkin bisa 60-70 persen dari total penjualan kami, sisanya ICON e: dan EM1 e:," ucapnya.
(Febrina Ratna Iskana)
