sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hyundai Bocorkan Penyebab Turunnya Penjualan Mobil Listrik di Indonesia

Technology editor M Fadli Ramadan
26/05/2024 14:04 WIB
Ada sejumlah regulasi yang membuat calon konsumen menunda pembelian. Salah satunya adalah penundaan penerapan insentif mobil listrik.
Hyundai Bocorkan Penyebab Turunnya Penjualan Mobil Listrik di Indonesia (FOTO:MNC Media)
Hyundai Bocorkan Penyebab Turunnya Penjualan Mobil Listrik di Indonesia (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Penjualan mobil listrik di Indonesia pada kuartal pertama 2024 mengalami penurunan. Sejumlah faktor menjadi penyebab, mulai dari situasi politik sampai insentif lain yang diberikan oleh pemerintah ke sejumlah kendaraan CBU alias impor sepenuhnya dari luar negeri.

Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan ada sejumlah regulasi yang membuat calon konsumen menunda pembelian. Salah satunya adalah penundaan penerapan insentif mobil listrik.

Seperti dikethui, mobil listrik rakitan lokal mendapatkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). Tapi, aturan itu berakhir pada Desember 2023, sebelum akhirnya dilanjutkan kembali pada Februari 2024.

"Dalam penjualan mobil listrik, kita mengalami penurunan yang cukup dalam. Karena pertama, menunggu sampai bulan Februari, bahwa peraturan pemerintah (DTP PPN) agak mundur. Sehingga konsumen masih wait and see," kata Frans di PIK 2, Kab Tangerang, Banten, belum lama ini.

Penurunan penjualan mobil listrik Hyundai juga disebabkan insentif yang diberikan kepada kendaraan ramah lingkungan berstatus CBU. Hal ini membuat harga mobil listrik impor menjadi lebih terjangkau sehingga menjadi pesaing berat kendaraan listrik berbasis baterai yang sudah dirakit di Indonesia.

"Sekarang masih wait and see kenapa? di mobil listrik itu ada kebijakan baru untuk yang CBU, selain pemberian insentif. Belum lagi wacana sekarang pemberian insentif untuk (mobil) hybrid. Jadi sekarang sifat wait and see makin tunggu," ujar Frans.

Seperti diketahui, saat ini sejumlah produsen meminta pemerintah untuk mewujudkan pemberian insentif bagi mobil hybrid. Tapi, Frans mengungkapkan bahwa pengajuan regulasi tersebut sudah ditoleh oleh Kementerian Keuangan, namun masih dalam pembahasan.

"Ini apakah (penjualan) mobil (listrik) akan turun lagi, turun lagi, gitu. Padahal yang saya dengar, yang hybrid sendiri sebenarnya sudah ditolak oleh Kementerian Keuangan. Jadi kita lihat perkembangan akan seperti apa," tuturnya.


(SAN)

Advertisement
Advertisement