Penambahan model mobil hybrid dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, khususnya di Amerika Utara. Tetapi, Hyundai belum membocorkan waktu peluncuran seluruh model mobil hybrid terbarunya itu.
Langkah tersebut akan membuat Hyundai sejalan dengan para rivalnya, seperti Toyota dan Ford. Namun, Hyundai akan mengambil cara yang berbeda dibandingkan para pesaingnya di pasar global.
Kabarnya Hyundai akan berekspansi ke segmen hybrid yang relatif baru. Segmen tersebut disebut dengan extended-range electric vehicle (EREV). Segmen hybrid ini tengah digandrungi di China namun belum populer secara global.
EREV menggunakan baterai besar daripada model plug-in hybrid dan hanya bisa berjalan pada mode electric. Sementara itu mesin bensin berperan sebagai powerbank untuk mengecas saat baterai lemah.
Hyundai mengatakan bahwa EREV dapat menawarkan daya jelajah lebih dari 900 kilometer. Selain itu, mobil jenis ini juga memiliki harga yang jauh lebih murah ketimbang mobil listrik karena baterai yang digunakan lebih kecil.
Rencananya, Hyundai ingin menjual 30.000 unit EREV di China lewat mobil kompak. Sementara di AS, Hyundai menargetkan bisa menjual 80.000 unit dimulai dari model SUV bongsor dan merek Genesis.
(Febrina Ratna)