IDXChannel - Raksasa chip Amerika Serikat (AS) Intel berencana memangkas sekitar 24 ribu karyawan pada 2025.
Dilansir dari The Verge pada Jumat (25/7/2025), pemutusan hubungan kerja (PHK) massal merupakan salah satu fokus utama CEO Intel Lip-Bu Tan yang mulai memimpin pada Maret 2025.
“Ini akan memakan waktu, tetapi kami melihat peluang yang jelas untuk meningkatkan daya saing kami, meningkatkan profitabilitas kami, dan menciptakan nilai untuk pemegang saham secara jangka panjang,” kata Tan dalam siaran pers.
Saham Intel naik tiga persen menyusul berita tersebut, meskipun membukukan kerugian bersih sebesar USD2,9 miliar pada kuartal II-2025
Sahamnya naik hampir 12 persen sejak awal tahun ini, menunjukkan kepercayaan investor terhadap Tan.
"Kebijakan pengurangan staf dirancang untuk menciptakan organisasi yang bergerak lebih cepat, lebih ringan, dan lebih gesit," kata Intel.
Perusahaan melaporkan memiliki 99 ribu karyawan di divisi inti pada akhir 2024. Intel berencana untuk mengakhiri tahun 2025 dengan 75 ribu karyawan di divisi inti.
Perusahaan juga berencana membatalkan proyek di Jerman dan Polandia sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya dan akan memperlambat pembangunan pabrik chip di AS untuk memastikan pengeluaran selaras dengan permintaan pasar.
Intel telah mengalami serangkaian tahun yang sulit. Mantan pemimpin industri itu tertinggal dari para pesaingnya setelah gagal memprediksi dua transformasi teknologi utama — perangkat seluler dan kecerdasan buatan — yang memicu rumor pengambilalihan dan perombakan kepemimpinan.
Intel adalah salah satu dari beberapa raksasa teknologi yang menerapkan PHK massal tahun ini. Microsoft memberhentikan sekitar 9.000 pekerja pada awal Juli, sementara Meta memangkas sekitar lima persen karyawan pada Januari. (Wahyu Dwi Anggoro)