IDXChannel - Konflik dengan Rusia yang tak kunjung usai membuat Ukraina masih berharap bantuan teknologi dari Negara-negara barat.
Pada Kamis lalu (3/11), Microsoft berjanji untuk memperpanjang dukungan bagi pasukan militer di Kyiv hingga akhir tahun depan.
Pada konferensi teknologi Web Summit tahunan di Lisbon, Portugal, Presiden Brad Smith mengatakan, "Komitmen keuangan Microsoft lebih dari USD400 juta (sekitar Rp6,2 triliun) yang akan memungkinkan Ukraina dan organisasi lain untuk terus menggunakan teknologi cloud Microsoft dan pusat data publik di seluruh Eropa, " katanya seperti dikutip dari APNews, Jumat (4/11).
"Amazon telah membantu Ukraina dengan penyimpanan cloud," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina dan Menteri Inovasi Digital Mikhail Fedorov pada pertemuan tersebut.
Smith mengatakan teknologi cloud akan menjaga operasi Ukraina tetap tangguh dan aman setelah Rusia meluncurkan serangan udara yang mengambil alih pusat data Ukraina delapan bulan lalu.
Sebelum invasi 24 Februari , Ukraina memiliki undang-undang yang melarang lembaga pemerintah menggunakan teknologi cloud, yang mengharuskan data disimpan secara lokal. Pemerintah mencabut undang-undang tersebut pada bulan Maret.
Menurut Smith, invasi itu memicu "inovasi hebat" di tentara Ukraina.
Menurutnya, Ukraina dan Rusia sedang mengobarkan “perang jenis baru”, di mana senjata siber dan jenis teknologi digital lainnya memainkan peran penting.
Misalnya, menurut Smith, kecerdasan buatan yang dikerahkan oleh pasukan di Kyiv akan mendeteksi dan mencegah serangan siber Rusia "dengan cepat".
Microsoft memainkan peran besar dalam membantu Ukraina memigrasikan data dan melindungi infrastruktur digitalnya dari serangan wiper dan phishing Rusia.
Microsoft juga bekerja sama dengan Angkatan Darat AS untuk AI dan face recognition /pengenalan gambar.
Ukraina dan Rusia terlibat dalam "perang teknologi", menurut pejabat senior pemerintah Ukraina Fedorov, mengutip dari laman AP News.
“Perang ini benar-benar berbeda dari apapun yang terjadi sebelumnya,” kata Fedorov. “Perang melawan musuh yang kuat ini adalah perang yang paling berteknologi maju dalam sejarah manusia.”
Fedorov, yang juga menghadiri konferensi pers dengan Smith, menyebutkan sistem kontrol tempur waktu-nyata Delta yang dikembangkan oleh Ukraina. Platform kesadaran mengintegrasikan informasi musuh dari berbagai sensor dan sumber, termasuk AI dan drone, ke dalam peta digital.
Fedorov mengatakan kecerdasan buatan memiliki potensi besar dalam pertempuran dan memperluas "peran raksasa" yang dimainkan oleh pesawat tak berawak untuk menembus patroli garis depan sepanjang ratusan kilometer.