Sehingga, total investasi untuk kendaraan listrik di Indonesia mencapai Rp4,49 trilun dari 62 perusahaan. Peningkatan ini terjadi seiring dengan rencana pemerintah Indonesia dalam percepatan elektrifikasi di tanah air.
Selain itu, Hendro juga menjelaskan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengatasi masalah perubahan iklim global. Langkah tersebut sesuai dengan amanat Perjanjian Paris untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk CO2.
Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan industri dan populasi kendaraan listrik di Indonesia, dengan memberikan berbagai insentif. Dikatakan Hendro, industri otomotif Tanah Air ditargetkan memproduksi 400 ribu unit kendaraan listrik roda empat atau lebih pada 2025.
“Produksi ini diproyeksikan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 5 juta barel per tahun dan menurunkan emisi karbon sebanyak 1,84 juta ton per tahun,” ucap Hendro.
Seperti diketahui, saat ini ada Wuling dan Hyundai yang telah melakukan perakitan mobil listrik di Indonesia. Selain itu, MG dan Chery juga telah berinvestasi untuk melakukan perakitan kendaraan ramah lingkungan milik mereka di tanah air.
(FRI)