Suku cadang ini diklaim dapat mencapai dua pertiga berat perangkat keras yang dibuat secara tradisional dan memiliki waktu penyelesaian yang jauh lebih cepat. Seluruh proses mulai dari desain dan analisis hingga fabrikasi dan pengiriman dapat diselesaikan hanya dalam waktu satu minggu.
Bagian yang dihasilkan oleh algoritme AI juga jauh lebih kuat daripada suku cadang yang dibuat secara tradisional. Dalam beberapa kasus, faktor stres hampir 10 kali lebih rendah daripada bagian yang dirancang oleh manusia.
Untuk diketahui, struktur yang berevolusi sendiri telah digunakan dalam berbagai misi NASA termasuk teleskop ruang angkasa, instrumen planet, pemindai atmosfer bumi, dan misi pengembalian sampel Mars.
Jadi, sebenarnya penggunaan AI untuk membuat suku cadang bukanlah hal yang benar-benar mengejutkan. (NIA)