Ketidakpastian bisnis juga membayangi segmen utama lain seperti perangkat rumah tangga dan semikonduktor. Hal ituh disebabkan berbagai kebijakan perdagangan AS, termasuk rencana Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif resiprokal dan kemungkinan pencabutan izin akses teknologi AS di fasilitas Samsung di China.
Meski harga saham Samsung telah naik 19 persen sepanjang tahun ini, performa tersebut masih tertinggal dibanding indeks acuan KOSPI yang menguat 27,3 persen. Samsung kini menjadi saham berkinerja terburuk di antara para produsen chip memori besar sepanjang tahun berjalan.
(Ibnu Hariyanto)