IDXChannel - Samsung Electronics Co Ltd melaporkan kemungkinan penurunan laba operasional sebesar 78% pada kuartal III-2023. Penjualan chip masih lesu akibat kelebihan pasokan global.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (11/10/2023), produsen chip memori dan smartphone terbesar di dunia ini memperkirakan laba operasionalnya turun menjadi KRW2,4 triliun atau Rp28 triliun pada Juli-September dari KRW10,85 triliun atau Rp127 triliun setahun sebelumnya.
Meski demikian, angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan perkiraan para analis sebesar KRW2,1 triliun atau Rp25 triliun. Laba yang lebih tinggi dari ekspektasi membuat saham Samsung naik 3,3% pada awal perdagangan.
Meskipun turun tajam dibandingkan tahun lalu, laba Samsung di kuartal ketiga lebih tinggi dari dua triwulan sebelumnya. Laba Samsung di kuartal pertama adalah yang terendah sejak 2009.
Khusus bisnis chip Samsung, perusahaan melaporkan kerugian lebih dari KRW4 triliun atau sekitar Rp50 triliun pada kuartal pertama dan kedua. Kerugian disebabkan anjloknya harga chip memori.
Perlambatan ekonomi global dan suku bunga yang tinggi telah mengurangi permintaan untuk sebagian besar barang konsumen setelah booming yang disebabkan oleh pandemi. Ini memaksa produsen chip untuk memangkas produksi dalam upaya untuk membendung penurunan harga.
Namun pada kuartal ketiga, analis mengatakan kerugian dalam bisnis chip memori Samsung kemungkinan menyusut menjadi sekitar KRW3 triliun won atau sekitar Rp35 triliun. Perusahaan asal Korea Selatan itu kini fokus pada chip lcanggih yang lebih menguntungkan seperti chip DRAM yang digunakan dalam teknologi kecerdasan buatan.