Amerika Serikat
Amerika Serikat mengatasi cuaca ekstrem dengan cara meredupkan matahari. Proyek ambisius ini akan dilakukan menggunakan metode geoengineering. Nantinya, sinar matahari akan dihalangi sehingga suhu panas bisa diredam dan Bumi bisa selamat.
Amerika melalui SCoPEx akan menghabiskan USD3 juta (Rp 47,2 miliar) untuk menguji model dengan meluncurkan balon yang dapat dikemudikan di barat daya AS sejauh 20 kilometer ke stratosfer. Balon nantinya akan melepaskan partikel kecil kalsium karbonat untuk menutup atau meredupkan sinar Matahari.
Rusia
Pemerintah Rusia pernahmenghabiskan USD1,3 juta atau Rp 20 miliar untuk mencegah hujan di hari libur Hari Buruh Internasional beberapa tahun lalu. Kontraktor yang disewa oleh pemerintah Rusia melakukanya dengan teknik yang dikenal sebagai penyemaian awan.
Beberapa bahan kimia diluncurkan ke awan dalam upaya untuk menyebabkan presipitasi lebih awal dari yang diperkirakan. Idenya adalah bahwa hujan dapat dipaksa keluar di tempat-tempat tertentu pada waktu-waktu tertentu, membuat daerah lain menjadi kering.
Jepang
Jepang juga menjadi salah satu negara yang berupaya memajukan teknologi hujan buatan untuk membantu mengurangi kekurangan air saat curah hujan sangat rendah. Di Tokyo, otoritas setempat memasang generator hujan buatan dengan tujuan meningkatkan jumlah air yang disimpan di bendungan selama musim kering.