sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Microsoft Hemat Rp8 Triliun Usai Gantikan Pegawai dengan AI

Technology editor Rahmat Fiansyah
10/07/2025 10:33 WIB
Microsoft berhasil menghemat lebih dari USD500 juta atau sekitar Rp8 triliun pada 2024 setelah mengganti pegawainya dengan AI.
Microsoft berhasil menghemat lebih dari USD500 juta atau sekitar Rp8 triliun pada 2024 setelah mengganti pegawainya dengan AI. (Foto: iNews Media Group)
Microsoft berhasil menghemat lebih dari USD500 juta atau sekitar Rp8 triliun pada 2024 setelah mengganti pegawainya dengan AI. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Perusahaan raksasa teknologi asal AS, Microsoft berhasil menghemat lebih dari USD500 juta atau sekitar Rp8 triliun pada 2024. Penghematan tersebut diperoleh usai Microsoft mengganti pegawainya dengan kecerdasan buatan (AI).

Dikutip dari Bloomberg dan Reuters, Kamis (10/7/2025), penghematan itu hanya berasal dari divisi call center saja. Pekan lalu, Microsoft mengumumkan rencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekitar empat persen dari total tenaga kerja.

Langkah itu dilakukan sejalan dengan rencana perusahaan untuk menekan biaya di tengah percepatan adopsi AI. Pada Mei 2025, Microsoft juga telah melakukan PHK terhadap 6.000 pegawai.

Chief Commercial Officer Microsoft, Judson Althoff dalam laporannya mengungkapkan AI telah mendongkrak produktivitas perusahaan mulai dari divisi penjualan, customer service, hingga IT, khususnya software engineering. Microsoft saat ini juga mulai memanfaatkan AI untuk menangani pelanggannya dalam skala kecil.

Dalam laporan yang sama, penggunaan AI juga berhasil menghasilkan pendapatan bagi Microsoft puluhan juta dolar AS. Di perusahaan tersebut, AI juga berkontribusi sekitar 35 persen coding untuk produk baru, sehingga dapat mempersingkat waktu.

Pada tahun fiskal 2025, Microsoft telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure atau capex) USD80 miliar. Sebagian besar capex tersebut rencananya digunakan untuk ekspansi data center, sehingga diharapkan bisa mengurangi beban pada layanan AI.

Tak hanya Microsoft, banyak perusahaan teknologi di AS yang saat ini berinvestasi sangat besar pada AI yang dianggap sebagai teknologi baru untuk mendorong pertumbuhan. Langkah tersebut berbarengan dengan PHK massal untuk menekan biaya sehingga profit meningkat.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement