Tahun lalu, pengiriman mobil ke konsumen menurun menjadi 38.550 unit, atau berkurang sekitar 60 persen dibandingkan 2021. Produksi di pabrik di provinsi Human dihentikan pada Maret 2023, dan Mitsubishi tampaknya tidak berniat untuk melanjutkan operasinya.
Kendati begitu, GAC tampaknya tidak ingin menutup penuh pabrik tersebut dan akan menggunakannya untuk memproduksi mobil listrik. Perusahaan asal China itu memiliki saham sebesar 50 persen, sedangkan Mitsubishi hanya 30 persen pada perusahaan patungan itu.
Berdasarkan laporan Nikkei Asia, GAC Mitsubishi akan tetap eksis sebagai entitas korporasi, namun Mitsubishi Corp akan menarik investasinya. Dana tersebut dilaporkan akan dialihkan ke operasi di Tenggara dan Oseania, karena wilayah ini mewakili sekitar sepertiga penjualan tahunan.
Mitsubishi bukan satu-satunya produsen asal Jepang yang mengalami penurunan popularitas di China. Secara total, produsen asal Negara Matahari Terbit itu hanya memiliki pangsa pasar sebesar 18,3 persen pada 2022, atau 2,8 persen lebih rendah dari tahun lalu.