Meski mengalami masalah, secara mengejutkan Wen tetap meminta mobil baru Xiaomi SU7 ketimbang meminta uangnya dikembalikan. Namun, dia harus mengantre jika ingin mendapatkan unit baru sebab mobil yang sedang diproduksi sudah dijadwalkan untuk pemesan sebelumnya.
Di sisi lain, layanan pelanggan Xiaomi dilaporkan sedang menegosiasikan pengembalian dana dengan Wen beserta kompensasi atas biaya yang telah dikeluarkannya. Tapi, belum ada kabar lebih lanjut mengenai kesepakatan kedua pihak.
Ini bukan pertama kalinya Xiaomi SU7 mengalami masalah. Salah satu masalah yang mengganggu yaitu fungsi AEB tidak bisa beroperasi pada kecepatan di atas 135 km/jam dan ini tidak dapat diperbaiki.
Padahal, penjualan SU7 Xiaomi menunjukkan hasil positif. Perusahaan teknologi China itu bahkan berada di peringkat keenam dalam daftar penjualan pasar kendaraan listrik dengan harga di atas 200.000 yuan tahun ini.
(FRI)