“Setelah Vietnam, kami akan mengekspor motor buatan Chagred ke negara asal saya, yaitu Singapura. Kemudian setelah itu kami juga mempertimbangkan (ekspor) ke Filipina dan Malaysia,” ujarnya.
Charged yang debut pada tahun lalu, mengklaim mendapat penerimaan yang sangat baik di Indonesia. Bahkan, penjualannya mencapai ribuan unit hingga saat ini. Joel berharap angka tersebut terus alami peningkatan.
“Respon konsumen sangat luar biasa. Sejauh ini, dari Januari 2023 hingga sekarang, kami sudah menjual lebih dari seribu unit motor. Sementara produksinya hampir 2 ribu unit. Kemudian total yang tersewa sudah 4 ribuan unit, baik untuk B2B atau B2C,” ungkapnya.
Charged Indonesia saat ini memiliki tiga model yang ditawarkan untuk konsumen Tanah Air, yakni Rimau yang dijual Rp33 juta, Anoa dibanderol Rp32 juta, dan Maleo yang ditawarkan dengan harga Rp24 juta.
Ketiga model tersebut belum masuk program subsidi Rp7 juta yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Tapi, Joel menjanjikan bahwa akhir tahun ini ketiga motor listrik tersebut akan memenuhi syarat TKDN minimal 40 persen.
(SLF)