sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Nvidia Akuisisi Perusahaan AI Israel dengan Kesepakatan Senilai Rp11 Triliun

Technology editor Ibnu Hariyanto
31/12/2024 08:29 WIB
Perusahaan terkemuka pembuatan chip, Nvidia menyelesaikan proses akuisisi perusahaan AI dari Israel Run:ai setelah terkendala adanya pengawasan antimonopoli.
Perusahaan terkemuka pembuatan chip, Nvidia menyelesaikan proses akuisisi perusahaan AI dari Israel Run:ai. (foto: MNC Media)
Perusahaan terkemuka pembuatan chip, Nvidia menyelesaikan proses akuisisi perusahaan AI dari Israel Run:ai. (foto: MNC Media)

IDXChannel-  Perusahaan terkemuka pembuatan chip, Nvidia menyelesaikan proses akuisisi perusahaan AI dari Israel Run:ai setelah terkendala adanya pengawasan antimonopoli.

Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (31/12/2024), Komisi Eropa akhirnya menyetujui proses pembelian Run:ai dari Nvidia senilai USD700 juta atau setara Rp11,2 triliun. Nvidia akan membantu para pengembang mengoptimalkan infrastruktur untuk AI.

Padahal pada Oktober 2024, Komisi Eropa menyebut proses akuisisi itu harus memerlukan antimonopoli Uni Eropa.

Pengawas antimonopoli Uni Eropa awalnya memperingatkan bahwa kesepakatan tersebut akan mengancam persaingan di pasar.

Penyelidikannya kesepakatan tersebut berfokus pada praktik-praktik yang dapat memperkuat kontrol Nvidia atas pasar unit pemrosesan grafis (GPU), yang merupakan chip yang sering digunakan dalam tugas-tugas yang terkait AI.

Nvidia dinilai mendominasi pasar prosesor grafis AI dan menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar.

Namun pada Desember 2024, Komisi Eropa menyimpulkan bahwa akuisisi Run:ai tidak akan menimbulkan masalah persaingan usaha.

Selain itu, Departemen Kehakiman AS juga sedang menyelidiki pembelian Nvidia atas Run:ai dengan alasan antimonopoli. Regulator baru-baru ini meningkatkan pengawasan terhadap proses akuisisi karena khawatir dapat mematikan saingan potensial.

Terlepas dari itu, Run:ai berencana untuk membuat perangkat lunaknya menjadi open-source. 

"Meskipun saat ini Run:ai hanya mendukung GPU Nvidia, open source perangkat lunak akan memungkinkannya untuk memperluas ketersediaannya ke seluruh ekosistem AI," katanya.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement