Agar itu terjadi, AI harus menjadi alat perusahaan yang transformatif dan sepenuhnya terjalin dalam kehidupan sehari-hari—seperti sistem operasi Windows Microsoft atau perangkat lunak perkantoran Word beberapa dekade lalu.
Microsoft mengalami beberapa tantangan di sektor AI akhir-akhir ini. Kemitraan awalnya dengan OpenAI memberikan perusahaan itu posisi terdepan dalam demam teknologi AI.
Namun, hubungan itu saat ini mengalami masa sulit.
Microsoft juga dilaporkan mengalami kesulitan mengembangkan lini chip AI internalnya sendiri yang dapat mengurangi ketergantungannya pada Nvidia. Selain itu, perusahaan berencana untuk memberhentikan 9.000 pekerja lagi, setelah pemangkasan 6.000 staf pada Mei. (Wahyu Dwi Anggoro)