sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pendapatan Alibaba Melonjak Signifikan Berkat AI dan E-Commerce

Technology editor Febrina Ratna Iskana
21/02/2025 10:32 WIB
Alibaba Group Holding mendapatkan berkah dari berkembangnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan pendapatan dan laba yang meningkat.
Pendapatan Alibaba Melonjak Signifikan Berkat AI dan E-Commerce. (Foto: MNC Media)
Pendapatan Alibaba Melonjak Signifikan Berkat AI dan E-Commerce. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Alibaba Group Holding mendapatkan berkah dari berkembangnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Pendapatan dan laba perusahaan e-commerce China itu tumbuh lebih dari ekspektasi para analis.

Alibaba mengatakan pada Kamis (20/2/2024) bahwa pendapatannya untuk kuartal yang berakhir Desember tumbuh 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 280,2 miliar yuan  atau sekitar USD38,38 miliar.

Laba bersih tercatat melonjak menjadi 48,9 miliar yuan atau sebesar USD6,71 miliar. Dengan tumbuhnya kinerja tersebut, saham Alibaba yang diperdagangkan di New York naik lebih dari 12 persen.

CEO Alibaba Eddie Wu mengatakan Alibaba berencana untuk berinvestasi secara agresif dalam kecerdasan buatan dan infrastruktur komputasi awan dalam tiga tahun le depan. Dia pun memastikan dana yang dikeluarkan bakal lebih besar daripada investasi perusahaan dalam dekade terakhir.

"Hasil kuartal ini menunjukkan kemajuan substansial dalam strategi 'mengutamakan pengguna, didorong oleh AI' dan pertumbuhan bisnis inti kami yang kembali cepat," kata Wu seperti dilansir dari AP, Jumat (21/2/2025).

Lebih lanjut, dia mengatakan strategi kecerdasan buatan Alibaba fokus pada mengejar artificial general intelligence (AGI), yaitu kecerdasan buatan yang dapat menyamai atau melampaui kecerdasan manusia dan dapat belajar sendiri.

Menurut Wu, fokus bisnis tersebut sejalan dengan adanya peluang transformasi industri yang datang setiap beberapa dekade. Oleh karena itu, Alibaba fokus pada perkembangan AGI.

Rencana Alibaba untuk mengembangkan kecerdasan buatan muncul saat persaingan di bidang AI memanas antara AS dan China. Perusahaan AI China DeepSeek baru-baru ini mengguncang industri AI AS setelah model AI-nya tampaknya menyaingi perusahaan-perusahaan terkemuka di Negeri Paman Sam itu.

Di sisi lain, Alibaba yang berkantor pusat di Hangzhou meurpakan salah satu dari banyak perusahaan teknologi di China yang berlomba untuk menjadi yang terdepan di bidang AI. Pada Januari, perusahaan tersebut meluncurkan model AI Qwen terbarunya yang telah berkinerja baik dalam uji tolok ukur, menempatkan Alibaba di antara perusahaan-perusahaan terkemuka di industri AI China.

Pada awal Februari 2025, Alibaba bekerja sama dengan Apple untuk menggabungkan teknologi AI-nya ke dalam iPhone China.

Alibaba telah menerapkan teknologi AI ke dalam produk cloud-nya, dengan unit bisnis cloud-nya menghasilkan pertumbuhan pendapatan sebesar 13 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, laju tercepat dalam sekitar dua tahun.

Unit perdagangan internasionalnya, yang mencakup platform seperti AliExpress dan Lazada, mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 32 persen yang didorong oleh kinerja bisnis lintas batas yang kuat.

Pertumbuhan bisnis Alibaba tersebut terjadi setelah perusahaan tersebut menderita akibat tindakan keras regulasi terhadap industri teknologi pada 2020, ketika pihak berwenang menggagalkan penawaran umum perdana afiliasi keuangannya, Ant Group.

Perusahaan tersebut kemudian didenda sebesar USD2,8 miliar karena melanggar undang-undang antimonopoli. Jack Ma, salah satu pendiri Alibaba, menghilang dari pandangan publik dan harga saham perusahaan tersebut merosot selama beberapa tahun.

Namun, Pemerintah China tampaknya telah mengubah haluan ke arah industri teknologi karena mengejar supremasi teknologi dan kemandirian di tengah memburuknya hubungan dengan AS.

Di sisi lain, Presiden China Xi Jinping baru-baru ini mengadakan simposium tertutup, bertemu dengan para pengusaha terkemuka termasuk Jack Ma.

Pertemuan tersebut, ditambah dengan kemajuan AI DeepSeek, merupakan salah satu faktor yang memicu minat baru pada industri teknologi China, yang membuat saham teknologi melonjak dalam beberapa minggu terakhir.

Harga saham Alibaba naik lebih dari 60 persen tahun ini. Sahamnya yang terdaftar di AS naik 8,5 persen dalam perdagangan pagi menjadi USD136,58.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement