Penyelidik masih berusaha untuk menentukan data apa yang dapat diperoleh para peretas, jika ada, dan apakah para peretas dapat mendengarkan percakapan Trump atau Vance secara waktu nyata (real time).
Mereka juga mengatakan tim kampanye Trump telah diberitahu.
Dalam pernyataanya, tim kampanye Trump membenarkan adanya pelanggaran tersebut dan menyalahkan calon presiden dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, karena membiarkan hal itu terjadi.
“Ini adalah kelanjutan dari campur tangan Kamala Harris dan Partai Demokrat dalam pemilu yang tidak akan berhenti, termasuk mendorong China dan Iran menyerang infrastruktur penting Amerika, untuk mencegah Presiden Trump kembali ke Gedung Putih,” kata Steven Cheung, direktur komunikasi kampanye Trump.
“Retorika mereka yang berbahaya dan penuh kekerasan telah memberikan izin kepada pihak-pihak yang ingin menyakiti Presiden Trump,” tambah Cheung.
Tim kampanye Trump tidak menanggapi pertanyaan yang menanyakan perincian lebih lanjut tentang bagaimana Harris atau tim kampanyenya memungkinkan peretasan oleh China terjadi.