IDXChannel - Raksasa chip semikonduktor Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) mencetak laba bersih USD11,1 miliar atau sekitar Rp186 triliun pada kuartal I-2025, naik 60,3 persen dibandingkan tahun lalu.
Dilansir dari AFP pada Kamis (17/4/2025), TSMC memperkirakan permintaan yang kuat tahun ini dari sektor kecerdasan buatan (AI), meskipun ada ancaman tarif Amerika Serikat (AS).
TSMC adalah kontraktor chip semikondutor terbesar di dunia. Komponen tersebut digunakan dalam segala hal mulai dari telepon pintar hingga rudal.
Permintaan chip melonjak dalam beberapa tahun terakhir karena demam teknologi AI, tetapi ada kekhawatiran kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dapat menaikkan harga konsumen dan merugikan pembuat chip.
Ketua dan kepala eksekutif TSMC CC. Wei mengatakan perusahaan belum mendeteksi perubahan apa pun dalam perilaku pelanggan sejauh ini.
"Kami terus mengharapkan pendapatan tahun penuh 2025 kami meningkat mendekati pertengahan 20-an persen dalam dolar AS," kata Wei.
"Kami mungkin mendapatkan gambaran yang lebih baik dalam beberapa bulan ke depan, dan kami akan terus memantau dengan cermat dampak potensial terhadap permintaan pasar dan mengelola bisnis kami dengan hati-hati," kata Wei.
Trump mengumumkan tarif 32 persen untuk impor Taiwan pada 2 April, namun kebijakan itu kemudian ditunda selama 90 hari. (Wahyu Dwi Anggoro)