Setelahnya mereka akan memanfaatkan spesialisasi di berbagai negara di ASEAN dalam pengadaan komponen mobil listrik. Dengan kata lain Toyota memang tidak ingin mengistimewakan satu negara tertentu di ASEAN. Mereka membagi kesempatan bagi setiap negara untuk merasakan langsung manisnya berbisnis mobil listrik.
"Kita akan tetap melakukan lokalisasi komponen. Mungkin Indonesia akan jadi tempat produksi baterai, mungkin juga Thailand akan jadi membuat motornya. Sementara negara-negara lain bisa merakit seluruh komponen tersebut sehingga kita bisa mendapatkan mobil listrik harga terjangkau," jelas Hao Quoc Tien.
Toyota rencananya mendapat keuntungan bisa menghadirkan mobil listrik harga terjangkau. Mobil listrik itu nantinya akan dipasarkan di wilayah ASEAN sehingga akan membentuk volume pasar yang memang diinginkan oleh Toyota.
(FRI)