IDXChannel - Produsen mobil asal Jerman BMW (BMWG.DE) berencana untuk menghentikan produksi mobil listrik di pabrik Oxford tahun depan. BMW akan memindah pabriknya ke negara China.
Menurut Stefanie Wurst selaku kepala perusahaan BMW, pabrik di Oxford itu tidak siap untuk memproduksi kendaraan listrik. Namun baginya, Oxford tetap menjadi rumah bersejarah bagi mobil Mini.
“Oxford akan selalu menjadi rumah bagi Mini, tetapi fasilitas tersebut membutuhkan renovasi dan investasi" kata Wurst dikutip dari The Times, Sabtu (15/10/2022).
Pabrik BMW yang berlokasi di situs Cowley, pinggiran Oxford itu telah beroperasi membuat mobil Mini selama 60 tahun. Mereka membuat 40.000 mobil Mini listrik di pabrik Cowley setiap tahunnya, dari total kendaraan sekitar 200.000 unit.
Keputusan untuk mengalihkan produksinya ke China bukan karena kendala pasokan pasca Brexit, tetapi karena perusahaan menghadapi inefisiensi dalam membuat mobil listrik sekaligus mobil berbahan bakar bensin secara bersamaan.
Awal tahun ini, produksi di pabrik Cowley dihentikan selama seminggu, karena tekanan global yang mengganggu pasokan chip komputer, yang dibutuhkan untuk peralatan efisiensi bahan bakar.
Kini permintaan mobil listrik telah meningkat sekitar 14%, dimana pengemudi berencana untuk menukar mobil dieselnya untuk membeli kendaraan baru.
Namun, tekanan biaya hidup membuat pembeli justru menunda pembelian mereka karena tagihan energi dan biaya hidup yang tinggi. Selain itu, biaya listrik juga naik sehingga membuat harga mobil listrik jauh lebih mahal untuk dijalankan.
“Dalam generasi Mini berikutnya, Oxford akan membangun Mini Cooper model Hatch tiga pintu dan lima pintu, dan juga akan mendapatkan Convertible, yang saat ini dibangun di Belanda. Electric Minis, yakni hatchback dan SUV kecil akan memulai produksinya di China melalui kemitraan kami dengan Great Wall, dan Countryman listrik akan dibangun di Leipzig,” ungkap BMW dikutip dari The Telegraph, Sabtu (15/10/2022).
(DES/ Ribka Christiana)