Keputusan untuk mengalihkan produksinya ke China bukan karena kendala pasokan pasca Brexit, tetapi karena perusahaan menghadapi inefisiensi dalam membuat mobil listrik sekaligus mobil berbahan bakar bensin secara bersamaan.
Awal tahun ini, produksi di pabrik Cowley dihentikan selama seminggu, karena tekanan global yang mengganggu pasokan chip komputer, yang dibutuhkan untuk peralatan efisiensi bahan bakar.
Kini permintaan mobil listrik telah meningkat sekitar 14%, dimana pengemudi berencana untuk menukar mobil dieselnya untuk membeli kendaraan baru.