IDXChannel - Meningkatnya aliran uang dari Jepang ke luar negeri untuk membayar layanan seperti streaming video dan musik menjadi tantangan tersendiri bagi yen, menurut Barclays Plc.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (19/5/2013), Jepang mengalami apa yang disebut sebagai defisit digital, dipicu pembayaran ke perusahaan teknologi luar negeri seperti Netflix Inc. dan Amazon.com Inc.
Defisit digital memengaruhi neraca transaksi berjalan Jepang dan tren yang terus berlanjut akan menekan yen, tulis ahli strategi Lhamsuren Sharavdemberel dan Shinichiro Kadota dalam sebuah memo yang dirilis Kamis.
Defisit digital Jepang mencapai JPY4,8 triliun tahun lalu, hampir 90 persen dari defisit neraca jasa Jepang, kata mereka.
"Defisit digital ini mencerminkan perubahan struktural dalam perilaku konsumen dan bisnis, menunjukkan bahwa hal ini akan terus berlanjut," tulis tim Barclays.
Hal ini mengimplikasikan peningkatan tekanan terhadap yen, nilai tukar mata uang Jepang tersebut telah turun lebih dari lima persen tahun ini terhadap dolar Amerika Serikat (AS).