”Berbisnis tidak hanya demi sukses mengumpulkan rente dan keberhasilan finansial, tetapi juga membuat nilai-nilai abstrak kemanusiaan menjadi riil. Bekerja menjadi eksistensial, menjadi ekspresi diri, prinsip yang sering dirumuskan sebagai humanisme imani,” ungkap Jakob seperti dikutip dari Kompas.
Lulusan Teknik Electro ITB tahun 1973 ini merumuskan sosok ideal CEO dalam sembilan prinsip, yakni intuisi, kesetaraan, kejujuran, percaya diri, jejaring, tanggung jawab, sumber daya manusia, inovasi, dan peduli. Berdasarkan sembilan prinsip tersebut, imbuh Jakob, hanya satu yang berkaitan dengan kompetensi; yang lain menyangkut karakter manusia. Sembilan prinsip diperoleh dari pembelajaran panjang yang dipengaruhi dan diperkaya faktor lingkungan.
Karakter dengan kejujuran sebagai yang utama menjadi takaran dalam mengerem intuisi dan ambisi bisnis Arifin. Arifin adalah pelopor pengembangan industri minyak dan gas nasional melalui usaha jasa konstruksi pipa, pengeboran minyak, hingga eksplorasi, dan produksi migas.
Kini, perusahaan yang didirikannya yakni Medco Energi tak hanya beroperasi di Indonesia, tetapi juga merambah Kamboja, Timteng, Libya, hingga Teluk Meksiko di AS. Kelompok bisnis ini mampu berkontribusi 7,6 miliar Dollar AS kepada negara dalam 10 tahun terakhir.
Melirik sejarahnya, Medco lahir di Bandung pada 1972 dengan nama CV Corona Electric yang bergerak di bidang instalasi listrik, namun perlahan tapi pasti dirinya membangun Medco Energi menjadi kelompok bisnis migas berskala international dengan kekuatan 14.000 pekerja yang tersebar di seluruh dunia.