Sektor agrobisnis ini kini dijalankan oleh salah satu putranya, Franky Oesman Widjaya, melalui bendera Golden Agri-Resources (GAR) Ltd. Forbes mencatat, pada 2018 GAR memiliki kapitalisasi pasar USD3,3 miliar.
Perusahaan yang didirikan pada 1996 itu memiliki 170.700 pekerja dengan kantor pusat di Singapura. GAR juga dikenal sebagai perusahaan agrobisnis yang gencar menanamkan modalnya di berbagai perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya.
Beberapa perusahaan Sinar Mas juga tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia. Antara lain, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART), PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).
Kemudian, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSA), PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), PT Smartfren Telecom Tbk (SMAR), PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA), dan PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Sekadar informasi, Sinar Mas berawal ketika almarhum Eka Tjipta Widjaja yang ketika itu masih bernama Oei Ek Tjhong, dan baru menjejak usia 15 tahun.