BRI Sudah Proyeksi Kenaikan Suku Bunga Acuan BI
Perubahan suku bunga diproyeksikan tidak akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kredit.
IDXChannel - Langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 3,75% basis poin (bps) sesuai dengan proyeksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menilai langkah ini menjadi upaya dari BI untuk menjaga perekonomian Indonesia agar tetap stabil di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak.
"BRI tentu akan menyesuaikan suku bunga sesuai dengan acuan yang terbaru. Kenaikan BI rate ini akan menyebabkan peningkatan perebutan dana di masyarakat," ujar Aestika saat dihubungi MNC Portal, Selasa (23/8/2022).
Aestika menuturkan likuiditas perbankan, khususnya BRI, saat ini berada dalam kondisi yang memadai. Loan to deposit ratio (LDR) konsolidasi BRI pada akhir kuartal II 2022 tercatat 88,5%.
"Di sisi lain, perubahan suku bunga diproyeksikan tidak akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kredit, mengingat suku bunga kredit bukan satu-satunya variabel untuk meningkatkan pertumbuhan kredit nasional," ungkap Aestika.
Berdasarkan perhitungan model ekonometrika, variabel paling sensitif atau elastisitasnya paling tinggi terhadap pertumbuhan kredit adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.
"Oleh karenanya BRI tetap optimistis mampu menumbuhkan kredit di kisaran 9%-11% yoy hingga akhir tahun 2022, atau sampai dengan saat ini tidak merevisi pertumbuhan yang ditetapkan pada awal tahun. Untuk net margin interest (NIM), BRI optimistis dapat menjaga dikisaran 7,7%-7,9%," pungkas Aestika.