BANKING

Cegah Begal Rekening, Jangan Gunakan Wifi Publik Jika Ingin Transaksi

Viola Triamanda/MPI 22/06/2022 13:33 WIB

Maraknya kejahatan social engineering saat ini merupakan kesalahan dari dua sisi yakni nasabah dan pihak perbankan.

Cegah Begal Rekening, Jangan Gunakan Wifi Publik Jika Ingin Transaksi (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Saat ini, kejahatan digital perbankan kian merambah ke berbagai channel. Tak hanya melalui skimming, marak pencurian data bermodus belanja online melalui kartu kredit juga pernah terjadi.

Bahkan yang terbaru, ada modus soceng atau social engineering. Maraknya kejahatan social engineering saat ini merupakan kesalahan dari dua sisi yakni nasabah dan pihak perbankan.

Dari sisi nasabah, edukasi dan sosialisasi masih perlu ditingkatkan terkait keamanan penyimpanan username dan data pribadi.

Hal tersebut lantaran kejahatan social engineering menyasar pada nasabah yang tidak jeli membedakan website resmi bank dengan website duplikasi serta tidak jeli membedakan website resmi bank dengan website duplikasi.

"Dan pihak perbankan juga perlu aktif untuk melaporkan terlebih dulu, di grup disosial media atau website yang memiliki kesamaan nama dengan bank," ujar Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOUS) Bhima Yudhistira Rabu (22/6/2022).

Bahkan menurut Bhima, saat ini AI dan big data bisa digunakan untuk memfilter nama yang yang bisa digunakan untuk modus penipuan. 

Menurutnya pihak perbankan perlu meningkatkan edukasi kepada nasabah baru melalui berbagai cara, entah kerjasama dengan media massa, webinar, hingga edukasi di tiap kantor cabang bank ketika nasabah membuka tabungan baru. 

Dia juga menyarankan agar nasabah lebih berhati-hati apabila ada pihak yang mengaku dari perbankan meminta username, password, PIN hingga nama ibu kandung dan data pribadi lainnya. 

"Usahakan menyelesaikan masalah ke kantor cabang terdekat. Jika tidak memungkinkan bisa melakukan telepon ke nomor yang resmi. Jangan mudah tergoda oleh tawaran hadiah atau bonus yang dilakukan oleh pihak disosial media. Jika memungkinkan gunakan sambungan internet yang aman bukan internet/wifi di fasilitas publik," beber dia.

(SAN)

SHARE