BANKING

Pernah Bekerja untuk Lehman Brothers, Rekam Jejak Pejabat SVB Dipertanyakan

Wahyu Dwi Anggoro 16/03/2023 09:34 WIB

Beberapa orang yang berkontribusi pada jatuhnya sektor keuangan global pada 2008 memegang posisi senior di Silicon Valley Bank (SVB).

Pernah Bekerja untuk Lehman Brothers, Rekam Jejak Pejabat SVB Dipertanyakan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Beberapa orang yang berkontribusi pada jatuhnya sektor keuangan global pada 2008 memegang posisi senior di Silicon Valley Bank (SVB). Dua eksekutif SVB disebut penah bekerja untuk bank-bank yang memicu Krisis Finansial Global. 

Pekan lalu, SVB kolaps dan dikhawatirkan memicu krisis keuangan.

Chief administrative officer SVB Joseph Gentile pindah dari Lehman Brothers ke SVB pada 2007. Dia pindah kerja beberapa bulan sebelum Lehman Brothers bangkrut.

Sebelum pindah, Gentile memegang posisi chief financial officer di Global Investment Bank milik Lehman Brothers. Sebelum kolaps, Lehman Brothers merupakan bank investasi terbesar keempat di Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, chief risk officer SVB Kim Olson bekerja di Deutsche Bank dari 2007 hingga 2010. Deutsche Bank t terbukti berbohong kepada investor tentang sekuritas berbasis hipotek pada periode tersebut.

Sekuritas berbasis hipotek diklaim sebagai biang keladi Krisis Finansial Global. Deutsche Bank kemudian diharuskan membayar denda sebesar USD7,2 miliar.

Olson bergabung dengan SVB pada Januari 2023.  Saat mengumumkan penunjukkan Olson, CEO SVB Greg Becker memuji pengalaman kerja Olson.

“Pengalaman Kim yang mendalam dan multi-aspek sebagai pemimpin senior bidang risiko dan mantan regulator dan pengawas bank memposisikannya dengan sempurna untuk secara aktif mengelola risiko keuangan dan non-keuangan SVB dan untuk membangun dan meningkatkan kemampuan manajemen risiko perusahaan untuk mendukung fase pertumbuhan kami selanjutnya,” kata Becker, dilansir dari Daily Mail pada Kamis (16/3/2023).

Pada 2021, SVB mulai melakukan investasi berisiko.

Pada akhir 2022, sebagian besar simpanan di SVB disimpan di sekitar 37.000 rekening yang melampaui batas simpanan-asuransi FDIC.

SVB meminjam secara jangka pendek dari deposan dan meminjamkan secara jangka panjang. Hal tersebut terus dilakukan bahkan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengindikasikan potensi kenaikan suku bunga.

Ketika deposan mulai meminta uang mereka kembali saat ekonomi membaik, SVB harus menjual aset jangka panjangnya senilaiiUSD21 billion dengan tingkat bunga rata-rata sekitar 1,8 persen.

SVB kehilangan USD1,8 miliar dari penjualan aset jangka panjangnya. Pemimpin SVB kemudian berusaha mengumpulkan USD2 miliar untuk memperbaiki kondisi bank. Pada akhirnya, FDIC menutup dan mengambil alih kendali bank.

(WHY)

SHARE